skip to main |
skip to sidebar
Penyakit PNS
Penyakit PNS
Sebuah Status di Facebook yang menggelitik untuk disimak adalah “penyakit” yang sering menghinggapi para PNS :
1. GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi KerJA Lamban
2. Radang Paru-Paru : RAjin begaDANG di kantor ngantuk PulAng BURU-BURU
3. BATUK: BAwaannya nganTUK
4. JANTUNG : JARANG masuk KANTOR terus Ngitung Gaji
5. FLU: Facebook-an MULU
6. KUDIS ; Kurang disiplin
7. ASMA : Asal masuk
8. TBC : Tak Bisa Computer
9. DLL
Meskipun banyak PNS yang mempunyai Etos kerja tinggi, namun
adanya beberapa ulah PNS yang bekerja “dibawah standart”, maka cap PNS
sebagai pegawai yang “malas” dan kurang disiplin serta etos kerja rendah
masih sering kita dengar. Yang ini dikarenakan kurangnya motivasi dari
PNS tersebut untuk meningkatkan kwalitas diri sebagai seorang PNS, yang
pada akhirnya PNS tersebut kurang dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan tehnologi, apalagi sistim penerimaan Gaji dan Pangkat PNS
yang sepertinya tidak terpengaruh dengan etos kerja dan disiplin
pegawai. Hal ini sangat berbeda dengan di swasta dimana jenjang kenaikan
pangkat berdasarkan kinerja, sehingga memberikan motivasi yang lebih
bagi para pegawai untuk meningkatkan kwalitas kerja.
Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi akan mendorongnya dalam
membuat orang senang mengerjakan¬nya. Orangpun akan merasa dihargai
(diakui). Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga
bagi orang yang ter¬motivasi. Orang akan bekerja keras. Hal ini
dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai
target yang mereka tetapkan, adanya kepuasan batin bila telah melakukan
kinerja yang memuaskan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang
bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan.
Semangat juangnya akan tinggi.
Hampir semua orang
pernah mengalami gairah kerjanya menurun. Dan “Itu lumrah,”, apalagi
jika yang dilakukannya dianggap mulia, namun ternyata ada pihak lain
yang menganggap bahwa yang dikerjakan adalah suatu tindakan tercela.
Meski lumrah, “impotensi” kerja harus diobati. Cara terbaik untuk
mengatasinya, dengan langsung membenahi pangkal masalahnya, jika pangkal
masalah menurunnya kinerja dapat diidentifikasi dan dicarikan solusi,
maka akan muncul kembali motivasi kerja.
Dalam
hidup, kadang kita memang harus melakukan banyak hal yang tidak kita
sukai. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Tidak mungkin kita semua
pekerjaan sesuai dengan kemauan kita sendiri. Apalagi dalam struktur
organisasi pemerintahan ada aturan yang harus diikuti, dimana kadangkala
aturan tersebut tidak sesuai dengan hati nurani, aturan yang ada
sedikit berbeda dengan keyakinan aturan agama yang dipercaya
kebenarannya, dan sebagai abdi Negara harus mengikuti aturan yang
ditetapkan oleh pejabat Negara. Dalam dunia kerja, duri bisa tampil
dalam berbagai macam bentuk. Gaji yang kecil, peraturan perundang
undangan yang tidak sempurna dan kurang tepat, teman kerja yang tidak
menyenangkan, atasan yang kurang empatik, cemooh masyarakat karena opini
media massa dan masih banyak lagi.
Kebimbangan ini
sering terjadi pada PNS apabila ada beberapa aturan yang berbenturan
dengan tingkat tata urutan perundang undangan yang sama, terlebih adanya
kebiasaan yang ada di masyarakat yang terjadi secara berulang dan
secara turun temurun yang harus dihilangkan hanya karena aturan yang
dibuat oleh pembuat aturan dan pembuat kebijakan yang melarang kegiatan
dimaksud, terlebih belum adanya solusi atas pelarangan dimaksud yang
mengakibatkan adanya kebimbangan dari PNS dimaksud antar melaksanakan
aturan yang digariskan pembuat kebijakan dengan “tradisi” yang
berkembang di masyarakat.terlepas bagaimana pro kontra aturan dimaksud
HATI NURANILAH YANG MENENTUKAN LANGKAH.Posting Ke Empat Belas
Artikel terkait yang mungkin anda cari :
No comments:
Post a Comment