Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Revolusi Mental (Hari Pertama)

Revolusi Mental (Hari Pertama)


Revolusi Mental
(Hari Pertama)

Seperti biasanya dalam diklat maupun pembelajaran, kita saling mengenal untuk sepintas saling memahami siapa diri kita yag sebenarnya, setidaknya tahu beberapa nama dari rekan yang ada dalam sebuah ruangan. Saya menyebutnya beberapa saja, karena daya ingat kita yang hanya terbatas mengakibatkan kita hanya mampu mengingat beberapa nama saja, terlebih yang kita anggap Istimewa, nyleneh dan lain sebagainya.
Saya tidak tahu, mengapa ada istilah Revolusi Mental yang menurut saya sedikit hiperbola, sebuah makna untuk melakukan perubahan secara menyeluruh dari sebuah mental, saya akan mengiktuti keegiatan ini sebagaimana saya menikmati kata demi kata yang keluar dari bibir manis Widiya Iswara dengan untaian kata bermakna.
Cara pandang yang berbeda akan menghasilkan putusan yang berbeda, intonasi kata yang berbeda juga akan memberikan makna yang berbeda pula. Hari ini dengan suara parau dimana guratan nada ini nyaris tak terdengar  juga akan mengakibatkan pemikiran yang berda pula, karena kita semua ditakdirkan untuk menjadi manusia yang berbeda beda, meski juga mempunyai pemikiran dan tujuan yang sama.
Saya masih ingat ketikaa saya berada di warung kopi dan berbincang dengan sesama rekan pengagung kopi, dimana dalam percakapan diwarung kopi tanpa moderator tersebut dapat dilakukan diskusi tanpa sekat yang kadangkala sering muncul ide istimewa bahkan ide sedikit nyleneh. Saya tidak setuju dengan istilah ide gila messki tidak biasa atau luar biasa, meski saya kadangkala juga berhak mengkritisi diri sendiri, “waraskan kita saat ini” ????
Mungkin saya sedang jatuh cinta, atau diam diam saya “sedang bercinta” dengan tangisan bidadari surga yang saat ini juga tidak saya sadari, karena saya saat ini juga belum menyadari, apakan saya ini yermasuk Diri Terbuka, Diri Buta, Diri Terrsembunyi ataupun Diri Gelap, karena meskipun diri ini ada dalam diri, namun sangat sulit untuk mengetahui diri sendiri.
TIdak ada kekeliruan ketika kita menyebarkan kebaikan pada semua orang, meski hasilnya kita beum tentu mendapatkan balasan seperti yag kita inginkan, karena semakin kita mengharapkan sebuah balasan, mungkin kita semakin jauh untuk mendapatkannya, begitu juga dengan sebaliknya, semakin banyak kita menyebarkan kebaikan dan kita tidak mengharapkannya, mungkin kita akan mendapatkan berlipat balasan meski tidak secara langsuing dari orang yang kita berikan balasan tersebut.
Kadang kita terjebak dalam perangkap memberi dan menerima yang kita anggap sebaai balance kehidupan dan itu sah saja dilakukan sebagai makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari perasaan tersebut, namun juga sangat tidak salah ketika sedikit merubah pola pikir dari jebakan memberi dan menerima dengan istilah tanpa jebakan “memberi dengan keikhlasan”, meskipun kita yakin suatu saat juga akan menerima balasannya.
Hari ini saya ditelepon seorang teman yang bercerita tentang tenmannya dan temennya teman dia yang sedang bertengkar, karena temannya temman saya tersebut nerasa kecewa ketika temannya teman saya tersebut membantu temannya dan berujung kecewa. Karena ketika temannya teman saya yang membantu temannya tanpa lelah tersebut merasa dikecewakan dengan kata kata yag menurutnya bukan hanya sangat menyinggung perasaannya, namun juga akan merusak persahabatan yang selama ini sudah terbangun dengan semourna.
Sebuah kalimat dari rangkaian kata meskipun mudah dilakukan, namun sering berakibat yang luar biasa yang munngkin tidak diduga sebelumnya. Dan kita memahami dengan mudah sebuah makna jika dengan kata.
Ketika kita bertemu dengan rrekan perempuan yang kebetulan bertubuh gendut, mungkin dia sedikti tersinggung jika kita katakan bahwa bahwa diia sekarang gendut, namun jika kita katakan bahwa dia tambah seger, mungkin dia akan tersenyum manis, begitu juga jika kita mengatakan kepada seorang anak bahwa dia bodoh, akan berbeda jika kita mengatakan bahwa dia nggak pinter, meski maknanya tidak jauh berbeda.
Seseorang terlihat biasa ketika mendapatkan rizki lima ratus ribu rupiah, namun dia terlihat tidak biasa ketiks mendapatkan rizki setengah juta, meski dengan nominal yang sama, namun dengan penyebutan yang bereda, juga akan mengakibatkan tingkat kepuasan yang bereda.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger