Ada
sebuah kisah fiktif menarik tentang seorang pangeran tampan tetapi agak dungu
yang pandai berburu, yang sedang mengejar mimpi cintanya pada seorang putrid
dari kerajaan tetangga. Disamping kecantikan Putri, jika sang Pangeran dapat
mempersuntung sang Putri, diharapkan kedua Kerajaan akan semakin akrab. Maka
Sang pangeran cinta mati dengan sang putri, namun cintanya bertepuk sebelah
tangan. Orang Tua Putri juga sangat berharap atas keterpaduan cinta anaknya,
dan kepada sang pangeran dinasehatinya untuk bisa menikah dengan Sang Putri,
maka sang Pangeran harus dapat mengambil “Hati” sang putri.
Begitu
semangatnya sang pengeran mendengar penuturan orang tua sang Putri, dan untuk
bisa menikah dengan sang Putri, hanya cukup mengambil “hatinya”. Tanpa piker
panjang, bergegaslah Pangerah menemui Sang putri untuk mengambil “hati” sang
putri yang sangat dicintai dan ingin segera dinikahinya. Segera sang pangeran
menghunus pedang, dihujamkannya pedang pangeran kedada sang Putri, dibelahlah
dada sang putrid, dan diambilnya “hati” sang putrid, dan kemudian sang Pengeran
menghadap Orang tua sang Putri untuk menunjukkan bahwa dia sudah berhasil
mengambil “Hati” sang putri.
Penggunaan
kata cinta dalam bahasa Indonesia lebih dekat dengan perkataan love dalam
Bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua perbuatan dan arti untuk Eros, Philia, Agape dan Strong.
Kata cinta dalam arti umum adalah keterkaitan terhadap suatu objek,
perasaan memiliki dan mau berkorban untuk objek yang dicintainya. Cinta adalah suatu perasaan
positif yang diberikan kepada manusia atau benda lain, bisa dialami semua
makhluk. Penggunaan kata cinta juga dipengaruhi perkembangan zaman, kata cinta
selalu berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan didalam
keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Arti cinta pada saat
ini mungkin akan berbeda dengan arti cinta puluhan atau ratusan tahun yang
lalu.
Saat
ini kata cinta lebih dekat dengan ungkapan rasa senang terhadap lawan jenis, pengertian
cinta akan lebih kepada pengertian sebuah perasaan yang tumbuh dari dua insan
dimana ada rasa yang sangat kuat sehingga mau melakukan tindakan tindakan untuk
yang dicintainya. Tindakan tersebut kadangkala menafikan akal sehat, dan sering
dengan alasan cinta akan melakukan segala perbuatan, sekalipun tindakan
tersebut adalah sebuah larangan.
Ada
ungkapan bahwa cinta itu buta, karena cinta dapat memasuki siapa saja dan kapan
saja. Tidak ada yang salah atau dapat diadili dari cinta, sebab cinta adalah
sebuah perasaan, sehingga mustahil untuk mengadili sebuah perasaan, mustahil
juga untuk disalahkan atau dipaksakan sebuah rasa cinta ada atau tidak ada pada
diri individu. Yang dapat diadili dan disalahkan adalah perbuatan nyata dari
akibat perasaan cinta tersebut. Sebab keyakinan, perasaan dan niat tidak dapat
dibuktikan bila tidak ada perbuatan. Kesalahan sering terjadi dalam
mengaplikasikan dalam bentuk berbuatan yang sebenarnya bertentangan dengan
cinta itu sendiri.
Meskipun
cinta dalam arti perasaan senang dengan lawan jenis ini ada istilah yang
disebut dengan cinta buta, yakni tidak dapat melihat, namun sampai saat ini
belum ada ungkapan bahwa cinta itu tuli, sehingga meskipun ada ungkapan bahwa
cinta itu buta, namun cinta tidaklah tuli, sehingga meskipun cinta buta tidak
dapat melihat, namun bukan berarti tidak dapat mendengar, sehingga jika ada
yang terjangkit cinta buta pada objek yang tidak semestinya yang ada
kemungkinan akan diaplikasikan dalam bentuk perbuatan, masih ada kesempatan
untuk mengingatkan dengan suara suara lembut yang dapat didengar sesuai dengan
alur makhluk yang dihinggapi cinta.
Sebagaimana
uraian diatas, bahwa perasaan cinta terhadap sebuah objek akan menggerakkan
subjek yang dihinggapi perasaan cinta untuk berkorban dan melakukan segala
tindakan terbaik dari objek yang dicintainya. Cinta terhadap lawan jenis akan
berakibat ingin melakukan yang terbaik bagi pasangannya, saling mengisi,
memberi dan menerima. Cinta adalah perasaan jiwa, getaran hati, dan
pancaran naluri dari pemiliknya. Keadaan terpautnya hati orang yang mencintai
terhadap orang yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang
selalu ceria, ituah keadaan orang jatuh cinta. Cinta dalam pengertian seperti
ini merupakan perasaan mendasar dalam diri manusia yang tidak dapat terlepas.
Dalam banyak hal, cinta adalah dorongan untuk mengontrol keinginan ke arah yang
lebih baik dan positif. Cinta orang tua terhadap anak, dimana
orang tua akan melakukan segala tindakan terbaik bahkan mau berkorban demi
anaknya. Melakukan tindakan bagaimana nantinya sang anak yang merupakan penerus
generasi ini dapat lebih baik dari orang tuanya.
No comments:
Post a Comment