Jambore dan Raimuna
Sebenarnya tidak asing bagi yang pernah sekolah untuk
mengenal tingkatan yang ada di keparamukaan, namun tidak sedikit yang tidak
memahami secara utuh ektrtrakulikuler “wajib” tersebut. Hal ini mengingat tidak
semua dengan sungguh sungguh memahami semua agenda kegiatan
yang dilakukan dalam kepramukaan. Secara umum tingkatan
pramuka dibagi menjadi 4 yakni pramuka siaga (usia 7-10 tahun), dimana pada masa ini biasanya diikuti olrh anak anak
kelas satu sampai kelas empat pramuka penggalang (usia 11-15 tahun) yang biasanya diikuti kelas lima hingga kelas sembilan
dan pramuka penegak (usia 16-20 tahun) dimana usia ini biasanya sudah kelas sepuluh hingga
Kelas dua belas dan pramuka pandega (usia 21-25 tahun) yang biasanya usia ini sudah masuk kedalam perguruan
tinggi semester ahir.
Pertemuan Pramuka Penggalang yang kadang juga diikuti
oleh Siaga dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan
Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional. Bahkan
diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut Jambore, dari tingkatan
desa / kwartir hingga ada Jambore Dunia (World Scout Jamboree). Jambore di
dunia berkembang ketika diselenggarakan pada tahun 1920 di Inggris. Mulai dari
itu sampai sekarang telah terselenggara lebih dari 23 kali Jambore Dunia.(wikipedia)
Meskipun dalam bentuk serupa, pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang di Indonesia
diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka alau lembaga lain dinamakan
Raimuna yang diselenggarakan mulai dari tingkat Kwartir Ranting (kecamatan)
hingga tingkat nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa Ambai, Daerah Yapen
Timur, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Kata Raimuna merupakan gabungan dua
kata yaitu "Rai" dan "Muna". "Rai" berarti
sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan
bersama. Sedangkan "Muna" adalah daya kekuatan jiwa seseorang yang
berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan. Raimuna memiliki arti sekelompok
orang yang hidup dalam suatu kekuatan dengan dijiwai oleh sesuatu daya kekuatan
yang selalu memberi semangat tinggi dalam mencapai tujuan.(wikipedia).
Tidak heran jika ada kegiatan Jambore Raimuna yang
dilakukan secara bersama sama dimana diadakan perkemahan besar dari tingkatan
jenjang Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah. Seperti yang dilakukan dalam rangka
Peringatan hari Amal Bakti kem,enterian Agama, dimana semua jenjang madrasah
yang berada dibawah naungan kementerian agama semua jenjang diikutkan dalam
kegiatan tersebut.
Moto Gerakan pramuka dari semua tingkatan adalah sama,
yakni SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN. sebagai motto Gerakan Pramuka yang
terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 22. (Baca : AD ART
Gerakan Pramuka Terbaru). Kalimat atau frasa yang dijadikan moto Gerakan
Pramuka tersebut terdapat juga dalam lirik Satya Darma Pramuka (Lagu Hymne
Pramuka). Adapun moto Gerakan Pramuka Penegasan kalimat "Satyaku
Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan" dimana manfaat Motto Gerakan
Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :(1).
Menanamkam rasa percaya diri.(2). Menambah semangat pengabdian pada
masyarakat, bangsa dan negara.(3). Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.(4).
Rasa bangga sebagai Pramuka.(5). Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi
pengabdiannya.
Kegiatan kepramukaan sebagai salah satu wadah
pengembangan diri siswa dimana siswa dididik untuk mandiri dan berani. Hal ini
sangat penting bagi pendidikan dan pengambangan diri siswa dimana mental
tersebut harus dikembangkan sehingga dapat mengembangkan keilmuannya. Terlebih
dalam pengembangan disiplin dan saling menghargai dalam sebuah tim. Terlebih dalam
kegiatan Jambore dan Raimuna dimana ada beberapa perwakilan dari berbagai
lembaga pendidikan dan berbagai jenjang, sehingga diantara mereka dapat belajar
dalam bermasyarakat, meski dalam waktu beberapa hari.
Pengembangan keagamaan dalam kegiatan Jambore dan Raimuna
dapat dilakukan, dimana dalam kegiatan peribadatan tersebut siswa diajarkan
untuk berjamaah sesama siswa, menggunakan berbagai fasilitas seadanya dalam
kegiatan tersebut serta memanajemen waktu, dimana dapat dilakukan berbagai
kegiatan keagamaan secara teratur dan terukur.
No comments:
Post a Comment