Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Menembus Batas Bumi

Menembus Batas Bumi

Menembus Batas Bumi

Malam itu seperti biasanya sasayagya ke sektor  untuk melakukan laporan rutin seperti biasanya, sebuah kegiatan yang sangat tidak membosankan. Saya bisa melihat indahnya kota makkah yang tidak saya dapatkan pemandangan itu di Indonesia. Beberapa pohon kurma yang tumbuh malu malu disepanjang jalan membuatku bersyukur hidup di Indonesia yang sejuk dan indah. Orang orang Saudi mengatakan bahwa Indonesia adalah surge dunia, begitu mudahnya tumbuhan hidup, bahkan rumput liarpun sangat mudah tumbuh. Kalau di Saudi yang mudah tumbuh rambut dan saudara saudaranya katanya.
Seperti biasa saya berjalan kaki untuk kembali ke kamar hotel, dan saya begitu menikmatinya meski malam itu tidak ditemani rekan medis yang biasanya nggak pernah absen menemaniku. Kantuk yang tertahan seperti dendam yang menggeliat untuk segera sampai tujuan dan menghempaskan diri kedalam pelukan kasur dan bantal, langkahkupun kupercepat seperti lelaki muda yang ingin segera berkencan dengan pacarnya .
Kamar sepi, penghuni kamar melaksanakan Umroh. Syukurlah sehingga saya bisa merabahkan tubuh yang mulai lunglai ini dengan senyaman nyamannya. Tanpa menunggu ritual khusus dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnay saya rebahkan tubuh ini dengan penuh harap segera terlelap, namun entah karena apa pikiran tertuju pada Mbak Linjam Cantik yang saya temua di RS mina Al Wadi, saya masih ingat senyumnya yang ramah dan berharap bertemu kembali, rasanya senanng sekali bisa bertemu dengan Mbak cantik seramah itu, mungkin akan terbayang dalam tidurku.
Saaat berada frase antara tertidur dan jaga, ada jamaah yang masuk ke kamar yang sepertinya sangat penting yang sepertinya membawa masalah yang sulit terpecahkan. Ini terlihat dari kenekatannya membangunkan orang yang baru mau akan tertidur.  Dia mengatakan bahwa urusannya sangatlah penting dan mendesak,
Panannya yang menjadi jamaah BPIH khusus tertinggal dari rombongannya dan skarang seluruh rombongan dari satu kloter tersebut sudah kembali ke tanah air. Paman dari jamaah tersebut kabarnya tertinggal pagi saat thawaf wada dan malam hari ditunggu hingga kloter berangkat ke tanah air belum juga kembali. Keluarganya di tanah air kebingungan.
Sejenak saya berfikir bagaimana saya bisa membantu jamaah ini.
Saya menghubungi Mbak Linjam cantik yang berkenalan di Mina dan saya ditunggu di markasnya, sayapun dengan segera mengajak jamaah yang pamannya hilang kesana  tengah malam itu juga.
Di depan kantor Linjam mbak cantik anggota KOWAL sudah menunggu dan menyambut dengan senyum manisnya, duh.rasanya adem, dan kamipun diajak keruangan khusus dimana kami dipertemukan dengan pimpinannya yang berpangkat Kompol.
Sebuah ruangan dengan peralatan multimedia yang sangat canggih. Kami ditanya nomor passport jamaah yang hilang, dan dimasukkannya nomor passport tersebut ke komputer. Beberapa saat kemudian pimpinan Linjam menyampaikan bahwa jamaah masih selamat dan masih di dalam masjidil haram. Saya jadi bertanya tanya, darimana orang ini tahu kalau jamaah ini masih hidup dan masih di Masjidil Haram ??
Dia menjelaskan bahwa dengan sistim yang ada semua Jamaah yang resmi sudah direkam sidik jarinya dan sistim bisa mendeteksi apakah orang tersebut masih hidup dan posisinya dimana. Bahhan ketika arra pencarian diperbesar, nampak orang tersebut ada disekitar area marwah. Pimpinan tersebut memerintahkan beberapa anggotanya mencari jamaah yang hilang disekitar marwah.
Saya ikut pencaruan jamaah, kebetulan saya saru mobil dengan anggota linjam dari angkatan laut yang wajahnya masih imut seperti anak SMA, saya memejamkan mata membayangkan yang tidak tidak terhadap perempuan cantik yang ada disampingku. Saya membayangkan perempuan ini sedang diatas kapal perang dan siap nyebur ke laut. Saya membayangkan dia dengan pakaian renang yang seksi berenang di tengah laut, dan kakinya yang jenjang bergerak gerak yang lama kelamaan berubah menjadi ekor putri duyung yang berenang dilautan.
Saya tersadar ketika sudah di Masjidil Haram dan kami segera melakukan pencarian disekitar narwah, dan tidak sampai lama kami sudah menemukan orang tersebut yang terduduk lemas di sudut pintu 25 dan tidak dapat ditanya tanya karena lemasnya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger
T
A
'
A
F
A
Y
S
G
O
L
B