Wound Care Banyuwangi
Saya
tidak tahu kenapa kaki jamaah ini mengelupas tanpa dia sadari, padahal sebentar
lagi jamaah akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah inti, yakni
Haji. dimana tanggal ketentuan haji hanya terjadi sekali dalam setahun, itupun
jamaah hanya mempunyai kesempatan melaksanakan Ibadah Haji sekali sepanjang
hidupnya, menunggu selama tujuh tahun sejak pendaftarannya. Dan itupun tidak
semua umat Islam berkesempatan melaksanakannya. Tidak sedikit yang sudah
mendaftar namun gagal untuk berangkat, lebih banyak lagi yang ingin berangkat
namun belum cukup bekal dan biaya.
Saya
termasuk salah satu orang yang beruntung, karena tidak perlu menunggu lama dan
tidak dengan biaya sendiri untuk bisa sampai ketanah suci, meskipun tugas berat
menanti, namun seimbang dengan kenikmatan menjalankan semua ibadan di Arab
Saudi. Wajarlah jika jamaah yang mengelupas sepertiga dari kakinya sangat
khawatir tidak dapat menjalankan Ibadah Haji secara sempurna. Dan ini bukan
satu satunya jamaah yang mengalami masalah seperti ini, di kloter kloter
sebelumnya juga banyak yang mengalami kondisi seperti ini, ketika sandalnya
hilang saat di Masjid, dia tidak sadar nekat pulang ke hotel dalam kondisi kaki
tanpa alas. Panas lantai masjid dan jalanan seakan tak terasa hingga
mengeluopas kulitnya. Beruntung hanya satu jamaah yang mengalami hal seperti
ini. Saya juga heran mengapa orang ini baru menyadari kulitnya mengelupas
sesampainya di hotel.
Saya
tidak dapat memastikan berapa lama luka kaki ini akan sembuh seperti sedia
kala, karena saya pernah m,engalami luka hampir serupa yang sembuh total hampir
sebulan lamanya. Meski lebih cepat menyembuhkan luka kaki dibandingkan dengan
luka hati, namun luka pada telapak kaki membuat perjalanan sangatlah tidak
nyaman. Orang akan sangat nyaman bila dapat berjalan diatas kedua kaki sendiri,
dimana pikiran akan bebas menggerakkan kedua kaki tersebut sesuai kehendak mata
hati. Sungguh kesehatan sangatlah mahal harganya, dan banyak dari kita yang
menyadari mahalnya kesehatan tersebut ketika sedang sakit, mensyukuri nikmat
sakit ketika sedang terluka. Banyak dari kita yang menyia nyiakan kesempatan
ketika sehat, dan mulai menyesal ketika semuanya sudah terjadi.
Saya
hanya bisa memandang ketika Mbak Sari Nurani dengan telaten dan sabar merawat
luka luka pada kaki jamaah tersebut. Perawat yang sudah dua kali bertugas
sebagai TKHI ini nampak seperti terbiasa merawat luka. Sementara saya hanya
bisa memandang dan berdoa, membantu sebisanya, karena saya tidak pernah membalut
luka. Pernah mengalami luka hatipun kubalut sendiri, meski perih dan pilu tak
ada yang peduli dan tahu. Saya yakin luka pada kaki akan dengan mudah diobati,
terlebih semangat beribadah pada jamaah serta udara panas kota Madinah
mempercepat penye,mbuhan luka.
Saya
bertemu dengan jamaah dengan luka kaki ini beberapa hari kemudian, dan saya
sedikit heran karena seolah jamaah pria sekira usia lima puluhan ini sudah
sembuh dari luka. Saya tidak tahu bubuk apa yang ditaburkan oleh Mbak Sari
Nurani hingga luka itu cepat kering. Perawat yang pernah berangkat sendiri
menjadi relawan pada bencana Tsunami Aceh ini memang sudah terbiasa merawat
luka. Wound Care Banyuwangi tempat dia mengabdi hampir tiap hari ada orang yang
datang merawat luka. Saya sangat bersyukur bahwa saya mempunyai team yang benar
benar ahli dibidangnya.
Ketika
sampai ditanah air, ada orang yang ziarah kerumah dan ketika dia melihat foto
Mbak Sari Nurani, dia langsung ingat dan langsung bercerita, bahwa dia juga
pernah dirawat luka olehnya, padahal beberapa perawat sebelumnya merasa tidak
sanggup merawat luka tersebut. Namun ketlatenan dan dengan obat yang tepat
diberikan Mbah sari Nurani di tempat prakteknya Wound Care Banyuwangi, luka
luka tersebut dapat sembuh. Mungkin dia memang ahlinya menyembuhkan luka, namun
mungkin dia masih mempunyai luka hati, sehingga sampai kini dia masih sendiri.
Ada
banyak hal aneh selama melaksanakan musim haji, bukan hanya orang yang tak
terasa ketika tiba tiba kakinya mengelupas, namun penyembuhannyapun juga
tergolong istimewa, mungkin luka tersebut lekas sembuh karena ditangani oleh
ahlinya, atau mungkin lekas mengering karena cuaca. Tadinya saya tidak percaya
jika orang yang masih menstruasi akan mampet jika direbuskan kayu siwak dan diminumkannya,
namun ketika fakta berbicara, kita tidak dapat berbuat apa apa kecuali
mempercayainya.
No comments:
Post a Comment