Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Polygami Itu Indah

Polygami Itu Indah

Delapan hari dalam satu hotel yang sama belum membuat saya mengenalnya, bahkan saya sangat menyesal karena tidak memperhatikannya. Bicaranya tegas, pertanda dia tegar menghadapi hidup yang harus ditanggung tanpa suami. Dia berangkat dengan meninggalkan dua anaknya ditanah air. Ada banyak hal yang seharusnya aku sampaikan sendiri kepada janda ini, namun yang itu tidak kesampaian hingga delapan hari usai Mungkin hanya delapan hari ini saja dia bersama kami. Diapun seakan sudah tak tahan sesampainya di Makkah untuk segera bergabung dengan Kloternya. Mestinya saya juga memperhatikan janda janda muda, mereka juga butuh perhatian karena berangkat tanpa ditemani mahramnya, terlebih jamaah titipan.
Saya sedikit terkejut ketika berada di Tenda Mina, ada Japri dengan profil seorang perempuan cantik sekitar usia tiga puluhan atau mungkin lebih muda dari perkiraan saya yang ingin bertemu, maka yang masih menahan sisa lelah tak kuasa segera membalas Japrinya. hingga seakan melupakannya. Saya terbangun ketika sayup sayup sebuah suara menyapa, kukira janda muda yang barusaja Japri saya, ternyata seorang jamaah yang barusaja tersesat dan diantarkannya ke tenda oleh perempuan cantik yang barusan japri saya. Saya tidak mengenal perempuan ini yang hadir seperti malaikat yang beberapa kali mengantarkan jamaah yang tersesat. Terlebih jamaah yang diantarkannya menyampaikan salam darinya untuk saya. Padahal dari Maktab 54 ke Maktab 6 harus ditempuh perjalanan sekitar 5 kilometer, sehingga jika perempuan itu mengantarkannya, maka ia harus menempuh perjalanan kaki sejauh 10 kilometer.
Saya sedikit menyesal, mengapa saya tertidur dan tidak sempat menemuinya, setidak tidaknya menyampaikan terima kasih kepadanya. Meski meninggalkan rasa penasaran darimana perempuan cantik itu punya nomor saya, namun saya yakin bahwa dalam perjalanan haji ini banyak malaikat atau setidaknya manusia berhati malaikat yang membantu kesulitan jamaah. Rasa penasaran semakin memuncak ketika jamaah yang diantarkannya juga menyampaikan bahwa perempuan cantik yang menolongnya itu ingin berjumpa dengan saya. Beberapa Jamaah perempuan  yang ditolong itu mungkin merasa bahwa penolongnya sudah sangat kenal akrab dengan saya, padahal saya juga masih bingung dengannya. Kulihat foto profilnya beberapa lama, saya hanya ingin memastikan apakah saya benar benar memngenalnya, saya tidak ingin lama lama memandang foto profil tersebut. Saya takut kena Dam. Saya membiarkan dan seakan berlalu begitu saja.
Penasaran semakin membuncah ketika selesai Armina ada Japri dari nomor yang sama ketika di Mina, bahwa ada beberapa jamaah perempuan yang salah naik Bus hingga ke Mahbas Jin, dan perempuan itu bermaksud mengantarkannya ketempat kami menginap, sekalian ingin bertemu dengan saya. Kebetulan saya masih laporan rutin ke sektor ketika perempuan muda yang mungkin juga janda sampai di hotel. Beberapa saat dia menunggu saya, namun karena urusan saya di sektor sedikit lama, sehingga perempuan tersebut meninggalkan hotel untuk melaksanakan sholat jamaah di Masjidil haram. Saya hanya meminta maaf karena belum sempat menemuinya dan untuk kedua kalinya menyampaikan terima kasih kepadanya. Entah sampai kapan saya dapat membunuh rasa penasaran saya untuk mengetahui siapa sebenarnya perempuan ini.
Bisa dimaklumi jika banyak jamaah yang tersesat hingga ke Mahbas jin, hal ini dikartenakan terminal menuju Roudloh dan Terminal menuju Mahbas jin sangat berdekatan, sehingga ketia jamaah salah berbelok arah, maka dia akan menuju terminah yang mengarah ke mahbas Jin dan Aziziyah. Dan beruntung jamaah yang salah bus ini usianya tidak terlalu tua, dia masih ingat apa yang pernah saya sampaikan kepada jamaah bagaimana caranya jika ada yang salah Bus atau salah jalan, sehingga berinisiatif menemui ketua kloter ditempat dia berhenti. Dan beruntung pula karena dari tempat dia tersesat tersebut ada yang mengenal saya, meskipun saya tidak atau belum mengenalnya, namun mulai ada titik terang dari kloter berapa perempuan penolong ini bergabung.
Saya berjanji Mbak Dian, dokter jaga UGD RS Blambangan dan Mbak Sari Nurani untuk bersama sama ke Masjidil Haram sekaligus ke Tower Zamzam untuk memenuhi undangan jamaah yang menginap disitu. Sepertinya akan menemukan sensasi yang berbeda ketika dapat menikmati lampu lampu malam Kota Makkah dan Masjidil Haram dari ketinggian Tower zamzam tersebut.  Namun pada ahirnya saya tidak dapat bersama kedua perawan tenaga medis tersebut karena perempuan yang sudah dua kali mengantarkan jamaah sesat jalan tersebut ingin bertemu diihotel tempat saya menginap.Saya tidak ingin mengecewakannya, saya pernah mengecewakan janda muda, saya tidak ingin mengulanginya.
Saya menemui perempuan yang usianya kira kira lebih muda atau setidak tidaknya sama dengan dua orang tenaga medis dalam team saya di loby hotel, sambil mengantarkan Mbak Dian dan Mbak Sari yang akan naik Bus menuju Masjid. Saya meminta maaf kepada dua orang perempuan teman saya tersebut karena saya tidak dapat mengantarkannya, karena saya terlalu lemah untuk mengecewakan perempuan yang sudah dua kali mengantarkan jamaah yang sesat jalan tersebut. Perempuan itu nampak cantik terawat, meski tak secantik Bidadari Surga yang menghuni Rumahku di tanah air. Dari raut wajahnya nampak beban tersembunyi meski beberapa kali membalut dengan senyum. Secangkir kopi yang disediakan hotel dan martabak Arab menemani pertemuan kami.
Saya pernah bertemu sebelumnya dengan perempuan ini di Madinah, saat itu Androidnya sedang ada masalah. Saya tidak menyangka jika pada ahirnya saya bertemu juga dengan perempuan ini di Makkah, dan dua kali mengantarkan jamaah yang sesat jalan. Dia dulu saat mendaftarkan haji bersama suaminya, namun sebelum berangkat haji, suaminya tergoda dengan perempuan lain yang dalam istilah sekarang Pelakor akronim dari Perayu Laki Orang atau Pelaku sekaligus Korban.  Janda muda itu berangkat Haji sendiri, karena mantan suami tidak diperkenankan berangkat oleh istri barunya. Bahkan istri barunya tersebut marah marah ketika janda muda tersebut menemui bekas suaminya untuk sekedar memberitahukan bahwa mantan suaminya dipanggul untuk berangjkat haji.

Banyak hal yang disampiakn perempuan itub terkaitr kehidupan rumah tangganya. Dengan yakin dia bercerita karena saya dianggap dapat memberikan solusi ddari problem kehidupannya. Padaahal saya baru mengenalnya, dan dia belum tahu benar bagaimana saya sebenarnya, dia sangat yakin bahwa saya dapat dijadikan tempat sampah bagi kisah hidupnya. Dan saya mendengarkan ceritanya dan berlalu begitu saja. Saya hanya menyampaikan bahwa seandainya saya juga menjadi suami sirinya, saya juga akan berlaku sama dengan suami sirinya saat ini. Bersikap cemburu, karena pada dasarnya orang yang menikah siri takut jika istri sirinya akan meninggalkannya.
Banyak lelaki yang berkhayal mempunyai istri lebih dari satu dan semua istrinya bisa hidup rukun dalam satu rumah, tetapi sangat jarang ditemukan kisah hidup yang demikian. Seringkali seorang suami mempunyai istri siri tanpa izin dari istri sahnya, dan suami tersebut cenderung posesif terhadap istri sirinya. Hal ini disebabkan ketakutan suami yang dengan mudah kehilangan istri sirinya, begitu juga sebaliknya, istri siri juga cenderung ingin mendapatkan yang lebih daripada yang sudah diterimanya.

Saya pernah mengantarkan dua orang istri dengan seorang suaminya mendaftarkan haji, mereka ingin berangkat haji bertiga. Keduanya nikah resmi dan mempunyai surat nikah, dan yang mencarikan istri kedua bagi suami tersebut adalah istri pertamanya. Yang mengatur rumah tangga juga istri pertama, karena istri pertamalah yang mencari istri kedua bagi suaminya, Anak anak mereka meminta jajan juga kepada istri pertama. Saya perrnah bertanya kepada mereka resep bisa hidup rukun. Jawabnya adalah sebuah pertanyaan “apa yang dicari dalam hidup ini “
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger