Beberapa kali saya nelakukan selfi disekitar Baitullah,
saya pikir ini adalah kelakuan konyol bagi orang yang sedang beribadah, ulah
latah ini beberapa kali saya lakukan, terutama saat santai santai nunggui
jamaah yang sedang thawaf maupun sai. Meski saya sering disini, namun hanya
berkesempatan beberapa kali busa thawaf dan sai, itupun karena memandu jamaah.
Selebihnya hanya selfi selfi seperti orang yang baru tahu tehnologi.
Saya jadi berfikir, apa sih nikmatnya selfi, saya mencobanya hari ini saat saya ke Masjidil Haram, dengan menggunakan pakaian ihrom, saya Umroh sunnah mengambil miqod dari Tan em, miqod terdekat yang dapat ditempuh dengan biaya dua real sekali jalan menggunakan bus dan membeli karcis di terminah. Namun beberapa kali saya akan mencoba selfie sambil beribadah saya jadi ragu dan malu, haruskah ritual ibadahku aku abadikan sendiri ?? Bukankah sudah ada malaikat yang mengabadikannya ?? Lantas kenapa aku harus selfie ?? Apalagi di upload di media sosial.
Saya jadi berfikir, apa sih nikmatnya selfi, saya mencobanya hari ini saat saya ke Masjidil Haram, dengan menggunakan pakaian ihrom, saya Umroh sunnah mengambil miqod dari Tan em, miqod terdekat yang dapat ditempuh dengan biaya dua real sekali jalan menggunakan bus dan membeli karcis di terminah. Namun beberapa kali saya akan mencoba selfie sambil beribadah saya jadi ragu dan malu, haruskah ritual ibadahku aku abadikan sendiri ?? Bukankah sudah ada malaikat yang mengabadikannya ?? Lantas kenapa aku harus selfie ?? Apalagi di upload di media sosial.
Jadilah aku Ibadah tanpa
selfie. Meskipun dalam hati aku tidak puas, namun aku harus merelakannya. Suatu
saat aku datang ke Masjidil Haram daan saya niati untuk selfie, dan seperti
malam sebelumnya saya ke Masjidil haram bersama jamaah yang berabngkat untuk
beribadah, saya membawa tas rangsel yang berisi kain Ihram. Saya berganti baju
di kamar mandi yang ada diluar Masjidil Haram. Hari ini saya niati untuk
selfie dari berbagai posisi. Saya nggak peduli dengan perkataan orang, karena memang
tujuan saya adalah selfie, sebagai bahan cerita setibanya ditanah air. dan
bersyukur bila dapat ikut sholat jamaah di dalam Masjidil haram, karena
biasanya jiika berangkat mendekati waktu sholat saya mendapat tempat jamaah
dihalaman parkir.

Semoga selfie saya tidak menggantikan catatan malaikat tentang ibadah saya. Dan terus terang saya belum bisa berlindung dari godaan selfie yang menggoda.
No comments:
Post a Comment