Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Saya Kok Nggak Gundul

Saya Kok Nggak Gundul


Saya selalu ditanya oleh beberapa jamaah dan pertanyaannya selalu sama, meskipun saya jawabannya juga selalu sama, atau mungkin saya harus memberikan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama ???
Ritual haji adalah simbul simbul perjuangan manusia. Seperti umi Hajar yang berlari dari shofa ke Marwah untuk mencari air untuk anaknya, sebuah simbul perjuangan seorang ibu untuk anaknya, mata air itu ada dibawah kaki Ismail anaknya, ini bukan berarti perjuangan umi Hajar sia sia, namun itulah proses perjuanganya karena seringkali proses lebih nikmat daripada hasil. Apa yang kita kerjakan hari ini atau untaian doa yang kita wedarkan hari ini belum tentu dikabulkan saat ini .Karena dikabulkannya doa tak secepat iklan rokok di TV, seringkali dikabulkannya dia saat kita sudah lupa, atau mungkin diberikan kepada anak anak kita. Begitu juga dengan usaha kita. Bisa jadi kita yang lelah berusaha, namun rizki itu diberikan melalui pasangan hidup kita atau anak anak kita
Uraian ritual haji yang diahiri dengan Tahalul atau mencukur rambut sebagai simbul bahwa setelah kita melakukan rukun Islam yang kelima tersebut, setelah kita thawaf dengan pakaian yang sama tanpa nelihat jabatan seseorang, dengan simbul perjuangan kita mencapai jamarat dari mina dan arofah yang begitu terik menyengat mengalahkan bara istri tua yang dimadu dengan istri kedua. Kita ke jamarat untuk memberikan simbul permusuhan kita dengan setan dan nafsu yang tidak terkendali.
Tahalul konon harus dicukur gundul, sebagai simbul bahwa setelah semua ritual haji tersebut, kita rak ubahnya seperti bayi yang baru lahir, dan untuk sebagai pengingat bahwa hati dan pikiran kita adalah bersih, dokepala disematkan songkok putih agar selalu ingat bagwa kita telah bersih dan hindari untuk dikotori lagi.
Kadangkala simbul simbul wajib dilakukan, namun disisi lain sebuah simbul dapat dianbil sebagai pengingat yang harus dihunjamkan ke sanubari.
Bagi saya tidak perlu saya dipanggil P Haji, meski itu sebagai pengingat bahwa saya sudah haji dan harus menjaga tingkah laku saya, namum sebenarnya setiap orang juga harus selalu menjaga tingkah lakunya agar tetap layak disebut sebagai manusia.
Saya juga akan menggunakan nama kebesaran saya sebagai doa yang disematkan orangtua saya sejak saya lahir, dan tidak perlu saya menggantinya setelah semua ritual i ni, karena orang tua saya sudah mendoakan yang terbaik bagi diri saya.
Konon makna bama saya adalah penolong atau pertolongan, yang lsin memberikan makna dengan menggenapi.
Bagiku sebuah nama bisa.penting namun juga tidak terlalu penting, orang tua memberikan bama tentunya mempunyai harapan san doa terhadap anaknya.
Dan bagi saya tempat favorit asalah bukit shofa.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger