Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Ziarah ke Masjid Quba

Ziarah ke Masjid Quba

Jalanan terasa begitu sesak, klakson Bus dan Taxi membentuk musik tak beraturan. Beberapa Bus membawa jamaah yang baru datang, ditempat lain rombongan jamaah dengan pakaian Ihram siap meninggalkan hotel dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Penyedia layanan bus sibuk mencari dan menghitung bus yang sudah di siapkan mengantar jamaah yang akan melakukan perjalanan keliling tempat tempat bersejarah disekitar Kota Madinah. Saya membayangkan perjalanan kloter kami secara beriringan tujuh bus yang disiapkan secara beriringan. Namun yang terjadi tidaklah demikian. Bus bus yang sudah penuh dengan jamaah tersebut langsung bergerak tanpa menunggu bus lainnya, mereka berjalan sendiri sendiri. Tak ada tempat untuk menunggu di jalanan yang penuh dengan kendaraan.
Petugas lalu lalang menunggu beberapa bus yang sudah disiapkan dan belum datang tepat waktu, kami tidak tahu bus mana yang harus kami tumpangi, karena banyaknya bus yang ada di jalanan itu, bus bus tersebut tanpa tanda khusus, saya yang harus memberi nomor 1 sampai dengan 9 dengan kertas HVS 70 gram yang saya tulisi dengan ballpoint dengan tulisan besar angka satu sampai sembilan. Seiat ada bus yang menurut petugas hotel adalah bus kami, maka saya tempeli nomor nomor dan diisi dengan rombongan jamaah yanng siap untuk berangkat, setiap rombongan kami pilih seseorang dari jamaah tersebut yang mengerti sedikit tentang sejarah perkembangan Islam, sehingga sedikit banyak dapat menjelaskan tempat tempat bersejarah pertama perkembangan islam tersebut.
Seperti biasa, saya kebagian Bus yang terahir, bus yang saya tumpangi lumayan bagus, sopir bus mengajak anaknya yang masih berusia dibawah sepuluh tahun. Anak lelaki ganteng itu banyak diajak foto selfie oleh Ibu ibu jamaah, mungkin mereka ingin mempunyai anak seganteng itu, sayapun juga sempat selfie dengan anak yang gantengnya tidak jauh berbeda denganku ini, saya sempat berbincang bincang demham Ahmad ini yang sedang libur sekolah dan ikut Bapaknya mengantar kami berziarah,  didalam bus tersebut hanya berisi sekitar belasan orang, sehingga banyak bangku yang kosong. Hal ini dikarenakan orang orang tua dan yang berkursi roda tidak mengikuti ziarah ini.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Masjid Quba, yakni Masjid perrtama yang dibangun Rasulullah saat akan memasuki kota Madinah. Yang letaknya 5 km sebelah tenggara kota Madinah. Masjid yang dikelilingi kebun kurma ini adalah Masjid yang telah direnovasi oleh Pemerintah Kerajaan Arab saudi pada tahun 1986 yang dapat menampung 20 ribu jamaah. Masjid ini memiliki 19 pintu dengan 3 pintu utama, dimana dua pintu diperuntukkan jamaah laki laki sedangkan satu pintu lainnya khusus untuk jamaah perempuan. Beberapa jamaah memilih sholat didalam serambi, mungkin mereka tidak ingin terpisah dan memudahkan untuk kembali kedalam rombongannya masing masing, maklumlah karena ribuan jamaah dari seluruh negeri datang dan pergi di Masjid ini.
Didalam Masjid ini jamaah melakukan Sholat sunnah dua rokaat, sebagaimana hadits Nabi bahwa pahala Sholat didalam Masjid Quba seperti pahala orang yang melaksanakan Umroh. Bisa dibayangkan betapa ruginya jika sudah memasuki Masjid ini dan tidak melakukan apa apa kecuali menikmati keindahannya  Sayapun juga melakukan hal yang sama, dan segera keluar ke Tempat parkir untuk mencari bus yang membawa kami kesini.
Saya bertemu dengan beberapa jamaah yang berangkat duluan yang sepertinya sedang kebingunan mencari bus yang tadi ditumpanginya, saya juga sedikit heran, kenapa juga jamaah ini ketinggalan jamaahnya, dan bagaimana nasibnya jika aku tidak menemukannya, mereka orang orang tua yang tidak bisa berbahasa arab. Mereka sangat terlena ketika berada didalam Masjid hingga lupa bahwa hanya diberi waktu sekitar 20 menit didalam Masjid ini. Mungkin mereka terbawa suasana saat berziarah memasuki Masjid Quba ini. Saya membawa sekitar sepuluh orang yang merasa sangat bahagia saat saya menemukannya ini memasuki Bus terahir yang membawa kami kesini, untungnya Bus kami adalah Bus terahir yang tidak terlalu banyak penumpangnya.
Saya berdiri ditempat yang agak tinggi dipintu masuk parkiran, agar jamaah yang baru keluar Masjid mudah untuk mencari kendaraannya, dan memastikan tidak adalagi jamaah yang tertinggal, karena Bus kami adalah bus yang terahir, dan jika ada yang tertinggal dapat dibayangkan bagaimana bingungnya orang orang itu.

Ahmad anak sopir Bus sedang berbincang dengan Mbak Sari Nurani, Gadis tenaga Kesehatan kloter saya ini memang sangat fasih berbahasa Inggris, dan Ahmadpun juga sedikit mengerti bahasa Inggris, meski terlihat Ahmad kadangkala harus dijelaskan dengan oleh Ning Iva, jamaah kami yang berlatar belakang pondok pesantren yang sangat mahir bahasa Arab. 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger