skip to main |
skip to sidebar
SI PECUNDANG
SI PECUNDANG
Apa yang kita lakukan dan menurut kita adalah satu kebaikan, belum tentu diterima menjadi sebuah kebaikan bagi orang lain,
mungkin kita dianggap suka pamer,
dianggap keminter ,
atau suka merebut “lahan” pekerjaan dan kegiatan orang lain.
Banyak orang yang memanfaatkan Dana bantuan untuk kepentingan
“politis”, menaikkan pamor sebagai “pengelola”, agar dianggap “berjasa”
membantu orang lain.
Dengan mengesampingkan kesetiakawanan, memanfaatkan orang lain untuk melindungi kepentingan pribadinya.
Mungkin cerita dari seorang teman ini bisa membuat kita terperangah dan
kaget luar biasa. Dan ini terjadi pada instansi yang seharusnya bisa
dijadikan panutan. Seseorang yang dipercaya sebagai pengurus Amil zakat,
yang bekerja dengan baik, yang kebetulan dimutasi kerja ditempat
lainnya dari tempat kerja asal yang kebetulan diwilayahnya sendiri, dia
berusaha tetap menjalankan tugas sebagai pengurus Amil Zakat meskipun
sudah tidak bekerja pada instansi yang ada diwilayah kerjanya sediri,
karena pimpinan amil tersebut masih menginginkan dia tetap menjalankan
tugas walau sudah tidak bekerja di instansi yang berada diwilayah
dimisilinya, karena sebagai amil adalah jabatan sosial yang terlepas
dari jabatan pada pekerjaannya.
Namun hal yang terjadi, ada pegawai
pada Instansi pemerintah yang seharusnya membantu kelancaran amil zakat
tersebut menganggap bahwa pegawai yang dimutasi dan tidak lagi bekerja
di wilayhnay tidak boleh menjadi pengurus amil, dan dianggap sebagai
“penghalang” langkahnya. Dan yang lebih gila lagi si Pegawai tersebut
membuat fitnah memalaui kepala desa untuk memusuhi pegawai yang telah
dimutasi.
Begitulah yang terjadi, tidak semua yang kita saksikan dan
memproklamirkan sebagai orang bersih akan benar benar bersih, orang
bisa juga “tersedak” daging sapi atau tergoda dengan mulusnya pada
“ayam” yang tidak sah untuk dinikmati.
Artikel terkait yang mungkin anda cari :
No comments:
Post a Comment