Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Pulang Kampung

Pulang Kampung


Sebuah tradisi yang dilakukan berulang ulang dan turun temurun setiap Idul Fitri adalah tradisi Mudik atau pulang kampung. Orang atau keluarga yang merantau serasa belum ber-Idul Fitri jika belum pulang kampong, walaupun mungkin dalam pelaksanaan Ibadah Ramadhan tidak melaksanakan puasa atau tidak menjalankan Sholat lima waktu, namun dalam ber-Idul fitri berupaya semaksimal mungkin bagaimana dapat pulang kampung dan melaksanakan Sholat Id di kampung halaman dengan baju baru dan penampilan baru, atau barangkali memperkenalkan istri atau suami baru, bertemu dengan keluarga dan handai taulan.
Segala cara ditempuh untuk dapatnya pulang kampung tersebut, tidak peduli dengan pelanggaran lalu lintas dan kelayakan kendaraan yang digunakan dijalan jalan yang rusak akibat kurang perawatan dari pemerintah untuk pulang kampung, baik dengan kendaraan umum yang berdesak desakan yang kadangkala harus naik melalui lubang jendela, kereta api yang juga kadang harus naik diatas gerbong atau duduk didepan WC, sepeda motor dengan modifikasi sehingga dapat membawa seluruh keluarga dan muatan barang bawaan untuk dibawa ke kampung halaman, membawa kendaraan dinas milik Negara atau menyewa kendaraan sehingga dimata keluarga terkesan sukses diperantauan. Satu bulan sebelum lebaran atau bahkan beberapa bulan sebelumnya sudah ada planning tentang pulang kampung. Bahkan tiket kereta api kelas bisnis dan eksekutif konon sudah habis dua puluh hari sebelum idul fitri. Belum lagi resiko diperjalanan, dengan ruas jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang melintas atau banyak yang sudah berlubang mengakibatkan banyaknya kecelakaan yang berakibat kematian disetiap acara mudik lebaran.
Pulang kampung disamping untuk melepas rasa kangen di kampung halaman, dengan sanak saudara, mempererat tali silaturahim, juga kadangkala untuk menunjukkan kesuksesan dalam perantauan, sehingga bagi yang tidak benar benar sukses kadangkala berupaya bagaimana dimata orang orang kampung terlihat sukses, atau setidak tidaknya hidupnya lebih baik daripada masih berada dikampung.
Setiap orang nantinya juga akan melaksanakan pulang kampung yang sebenarnya, yakni kampung akhirat, dan sebagaimana orang yang boro kerja dan melakukan pulang kampung di setiap lebaran, kitapun mestinya juga harus mempersiapkan bekal yang cukup dan benar untuk kita bawa ke kampung akhirat, dimana di kampung akhirat semua amal perbuatan yang kita lakukan saat boro di dunia harus kita pertanggung jawabkan dan tidak ada yang tertinggal sedikitpun, apakah kita sudah melaksanakan semua perintah-Nya, dan menjauhi semua laranga-Nya, dan amanah saat diberi harta? Apakah harta yang kita dapatkan dengan cara yang halal dan sudah kita bayarkan zakatnya?. Ataukah ketika kita boro di dunia kita tidak ingat bahwa suatu saat yang tidak dapat dipastikan waktunya kita harus mudik ke akhirat?, sehingga kita pulang dalam keadaan tidak membawa bekal dan bahkan kita membawa hutang (Dosa) yang dapat membawa diri kita dikampung akhirat nantinya terjermus kedalam neraka. 
Bila kita menyadari bahwa kampung halaman yang sebenarnya adalah akhirat, dan kita yakin bahwa di akhirat kelak akan diminta pertanggung jawaban selama kita boro atau hidup didunia, maka kita akan benar benar mempersiapkan diri apabila sewaktu waktu mudik ke akhirat, sehingga perjalanan kita mudik ke kampung akhirat dengan kendaraan laik jalan yang tidak menyalahi aturan lalu lintas sehingga perjalanan didunia menuju  akhirat dengan satu satunya jalur mudik yang diridloi  dapat dilalui dengan aman dan selamat, dengan bekal yang cukup sehingga dapat bersilaturahim dengan sesama penghuni surga.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger