Selamat Datang Pada BLOG SYAFA'AT semoga bermanfaat
Home » » Menyuarakan Kebenaran

Menyuarakan Kebenaran



Menyuarakan Kebenaran


Seteguk teh hangat sore itu membasahi kerongkonganku, sambil menahan nyeri di sekujur tubuh yang  memar, terlintas kejadian siang saat aku dalam perjalan pulang, saat itu bis yang aku tumpangi hampir penuh sesak dengan penumpang, ada yang tertidur, ada yang duduk dengan mata menerawang, ada sejoli yang asyik berangkulan dan banyak juga yang berdiri bergelantungan.

Tanpa kusadari mataku tertuju pada seorang wanita yang cantik dan sangat cantik dengan tas merah mungil dibahunya, wanita itu dikeliling  empat pemuda tegap dengan wajah yang kurang bersahabat, aku amati mereka dan kutahu pemuda itu berusaha mengambil sesuatu didalam tas wanita cantik itu, sementara pemuda yang lainnya tanpa malu menghimpit wanita itu dan melakukan hal yang tidak pantas dilakukan, Wanita itu berteriak semua penumpang menoleh padanya.

Dengan cepat aku mendekati pemuda itu, menariknya dan menasehatinya. Dan akupun meminta pada penumpang lainnya untuk bersama-sama menolong wanita itu, namun semua diam, tiba-tiba akupun terjungkal, badanku terasa perih, mukaku biru dan empat pemuda itu sudah berdiri di sekelilingku.

Terdengar lirih suara-suara penumpang disekitar ada yang bilang “itulah kalau sok pahlawan”, “dasar laki-laki bodoh suka mencampuri urusan orang” dan komentar miring lainnya, walau ada juga suara-suara iba. Tiba-tiba wanita cantik yang pakeannya sedikit terbuka akibat koyakan si pemuda  menghampiriku, dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar dia berkata dengan lantang “pergi kamu dari sini, pergii!!” bentaknya, akupun kaget bukan ucapan terima kasih tetapi sumpah serapah yang kuterima. Beberapa penumpang segera menyeretku ke arah pintu dan aku dilemparkannya.

Saat ku terjaga dipinggir jalan, kulihat bis itu melaju sangat  kencang dan tiba-tiba berbelok kekanan menabrak pagar pembatas dan berguling menyongsong truk tangki yang melaju ke arahnya.

Akupun terdiam saat kudengar dari penumpang yang selamat, dia  menceritakan bahwa saat aku dilempar keluar, wanita itu dengan tiba-tiba berlari kearah sopir, menginjak pedal gas dengan sekuat tenaga dan  membelokkan stirnya.

Badanku terasa tergoncang dan ternyata anakku telah menggelayut manja membuyarkan lamunanku atas kejadian disiang hari itu, dalam hatipun aku berkata “menyuarakan kebenaran tak kan lepas dari resiko bila tidak didukung oleh lingkungan sekitar, namun menyuarakan kebenaran selalu membuat kita dapat terselamatkan










By Tjandra Prihandono untuk refreshing rekan-rekan Wike2008


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

No comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2013. Blog Syafa'at - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger