Pemerintah dan Masyarakat, yang mengakibatkan upaya mengurangi angka
kemiskinan yang sering dijadikan komoditi saat kampanye nyaris tak terdengar
ditingkat Nasional, dan diberapa daerah yang akan melaksanakan Pilkada
kemiskinan kembali menjadi komoditi untuk mengambil simpati calon pemilih,
karena warga miskin yang mendambakan keluar dari jerat kemiskinan tersebut
adalah kelompok yang mudah dan murah dipengaruhi. Gotong royong yang merupakan
tradisi asli masyarakat Indonesia semakin lama semakin pudar dan nyaris lenyap,
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) sebagai salah satu program
pemerintah pusat dan program-program sejenis yang diluncurkan oleh Pemerintah
Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten seperti Program P2JD Plus, Pemberian bahan
material pembangunan, dimana dalam melaksanakan pembangunan dengan melibatkan
warga masyarakat secara langsung, dapat membangkitkan kembali semangat gotong
royong yang nyaris hilang tersebut. Program program pemberdayaan masyarakat
tersebut yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam semua pelaksanaan
kegiatan, mulai dari usulan kegiatan, perencanaan, dan pelaksanaan memberikan dampak positif
terhadap suatu proyek, sehingga masyarakat lebih merasa memiliki terhadap hasil
pembangunan, dan lebih peduli untuk merawat hasil pembangunan tersebut,
sehingga hasil pembangunan menjadi semakin awet. Bukan hanya hasil pembangunan
saja masyarakat ikut campur dalam pemberdayaan masyarakat, namun dalam
pelaksanaan pembangunan tersebut masyarakat mau menambah kekurangan dana yang
diperoleh dari pemerintah dengan cara swadaya.
Jika kita bandingkan kwalitas maupun
kwantitas dari proyek pembangunan, seperti Pembangunan sebuat jalan raya,
Plengsengan, Platdeaker dan proyek proyek lain yang dapat dikerjakan secara
swakelola oleh masyarakat, maka nampak bahwa sebagaian besar kwalitas
pembangunan tidak lebih jelek daripada melalui tender dan dikerjakan oleh
rekanan. Penyerahan pengerjaaan proyek pembangunan langsung kepada masyarakat
adalah salah satu bukti kepercayaan Pemerintah terhadap masyarakat, sebagaimana
masyarakat juga telah memberikan kepercayaan terhadap terpilihnya anggota
lembaga legislative maupun pimpinan eksekutif.
Meskipun ada beberapa program
penanggulanga kemiskinan yang dinilai gagal dalam masyarakat, seperti Proyek
P2SEM Pemerintah Propinsi Jawa Timur, maupun beberapa program lain, namun masih
banyak program yang berhasil, dan diharapkan kelanjutannya oleh masyarakat. Dan
penyelewengan yang terjadi sebagian besar dilakukan ole kalangan birokrasi, dan
bukan dikalangan masyarakat penerima manfaat secara langsung. Penyelewengan
penyelewengan tersebut dapat ditanggulangi jika Pemerintah transparan dalam
pmberian bantuan, sehingga masyarakat sebagai pelaksana proyek dan penerima
manfaat dapat mengawasi aliran dana yang diterimanya.
Pelaksanaan pembangunan dinilai
kurang merata dikalangan masyarakat, hal ini disebabkan tidak meratanya kebutuhan
yang ada di masyarakat, dengan tidak meratanya pembangunan tersebut agar
menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk perencanaan pembangunan. Sebab
Sumber daya Alam yang berkaitan dengan geografis suatu wilayah sangat berbeda,
begitu juga dengan Sumber Daya Manusia dan tingkat pendapatan suatu daerah.
Jika Pemerintah memberikan dana yang sama terhadap semua wilayah maka
dikemudian hari bagi daerah yang kebutuhan infrastrukturnya sudah tercukupi,
maka akan kesulitan untuk memanfaatkan dana dimaksud, disisi lain bagi daerah
yang masih terbelakang dibandingkan daerah sekitarnya, maka dana yang
diterimanya akan terasa kurang untuk mencukupi kebutuhan pembangunan
diwilayahnya. Adanya dana supplement dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk
pembangunan diwilayah wilayah yang membutuhkan untuk kegiatan pembangunan
tertentu, sebagaimana program program tersebut diatas.
Pemberian bantuan dana terhadap suatu daerah harus melalui kajian
yang mendalam, sehingga dana yang dukucurkan akan semakin berdaya guna dan
dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Proyek yang dilaksanakan
dengan target waktu dan dana yang sudah ditentukan jika dalam pelaksanaannya
kurang memperhatikan kebutuhan yang ada di masyarakat, akan kurang efektif
pelaksanaannya. Namun jika program tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
maka dana yang diterima masyarakat akan sangat berdaya guna dan dapat
membangkitkan semangat gotong royong yang agak pudar dikalangan masyarakat.
Selain Penyerahan pembangunan infrastruktur terhadap masyarakat
tersebut, pemberian Modal Usaha bagi kelompok Usaha Kecil, baik yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat melalui Program PNPM, Pemerintah Propinsi melalui Program
PAM-DKB dll, atau Program UEP oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah upaya
Pemerintah menanggulangi kemiskinan. Dengan Program Pemberian Modal usaha yang
dikelola langsung oleh masyarakat, berarti memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengelola dana untuk lebih
cepat meningkatkan taraf hidupnya, dengan pengelolaan dana oleh Kelompok Masyarakat,
maka membuka akses kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan modal tanpa harus
terjerat oleh rentenir dan atau aturan Bank yang membutuhkan anggunan.
Masyarakat tidak memperdulikan apakah pemberian dana hibah tersebut
untuk kepentingan politik lembaga legislatife maupun kepentingan eksekutif,
karena masyarakat sudah memberikan kepercayaan terhadap mereka, yang jelas
masyarakat lebih senang dengan pemberian
Kepercayaan Pemerintah kepada masyarakat dengan pemberian Bantuan
langsung baik untuk Pembangunan infrastruktur maupun penguatan modal usaha,
jikalau dalam pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur ada kekurangan, pelaksanaan
pembangunan sistim tenderpun juga ada kekurangan. Jika pelaksanaan di
masyarakat diduga ada unsur penyimpangan, patut juga kita pertanyakan apakah
dilembaga legislatif dan eksekutif sekarang bebas dari penyimpangan?.
Harapan masyarakat sekarang adalah pemberian dana pembangunan dan
penguatan modal yang diberikan dan diamanahkan kepada masyarakat bai8k oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten semakin
meningkat, agar Pemerataan pembangunan semakin meningkat, dan terbukti bahwa
pelaksanaan pembangunan oleh masyarakat dapat membangkitkan kembali semangat
gotong royong yang merupakan budaya masyarakat Indonesia yang nyaris punah oleh
perkembangan zaman.
No comments:
Post a Comment